Tugas 2
Memproduksi Teks Cerita Sejarah secara Mandiri
(1) Membuat struktur teks cerita sejarah sesuai dengan teks yang diperoleh.
No
|
Struktur
|
Kalimat
|
1.
|
Orientasi
|
Sejak
tahun 1912 telah lahir organisasi perempuan, yang mana melalui
gerakan-gerakan perjuangannya untuk memperjuangkan hak-hak sebagai wanita. Tokoh-tokohnya
seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, R.A Kartini, Dewi Sartika dan
masih banyak lagi.
|
2.
|
Urutan
peristiwa sejarah ke 1
|
Pada
tanggal 22-25 Desember 1928 tepatnya di Yogyakarta, para pejuang wanita
Indonesia dari Jawa dan Sumatra berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan
Indonesia yang pertama. Agenda utama dari konggres ini adalah mengenai
persatuan perempuan Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan
kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan
gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, dan pernikahan usia dini bagi
perempuan.
|
3.
|
Urutan
peristiwa sejarah ke 2
|
Secara
resmi pada tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu setelah Presiden
Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1959 dan dirayakan secara
nasional hingga saat ini.
|
4.
|
Reorientasi
|
Pada
awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat perjuangan para
kaum perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia. Misi ini
menjadi semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu
dan bekerja sama.
|
(2) Memasukkan struktut teks sejarah ke dalam kerangka teks berikut.
Hari Ibu
Sejak tahun 1912 telah
lahir organisasi perempuan, yang mana melalui gerakan-gerakan perjuangannya
untuk memperjuangkan hak-hak sebagai wanita. Tokoh-tokohnya seperti M.
Christina Tiahahu, Cut Nyak Dien, R.A Kartini, Dewi Sartika dan masih banyak
lagi.
Pada tanggal 22-25
Desember 1928 tepatnya di Yogyakarta, para pejuang wanita Indonesia dari Jawa
dan Sumatra berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan Indonesia yang
pertama. Agenda utama dari konggres ini adalah mengenai persatuan perempuan
Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan perempuan
dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu
dan balita, dan pernikahan usia dini bagi perempuan.
Secara resmi pada
tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu setelah Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1959 dan dirayakan secara nasional
hingga saat ini.
Pada awalnya
peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat perjuangan para kaum
perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia. Misi ini menjadi
semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja
sama.